Minggu, 07 Desember 2025

Harga Batu Bara Turun Desember 2025, Pasokan Melimpah Tekan Pasar Global

Harga Batu Bara Turun Desember 2025, Pasokan Melimpah Tekan Pasar Global
Harga Batu Bara Turun Desember 2025, Pasokan Melimpah Tekan Pasar Global

JAKARTA - Harga batu bara mayoritas turun pada Kamis, 4 Desember 2025. Pelemahan ini disebabkan pasokan yang tetap melimpah sementara permintaan masih lesu, khususnya dari China.

Batu bara Newcastle untuk kontrak Desember 2025 stabil di level US$ 108,5 per ton. Sedangkan untuk Januari 2026 turun US$ 0,75 menjadi US$ 108,25, dan Februari 2026 ambles US$ 0,95 menjadi US$ 109,2 per ton.

Di Eropa, harga batu bara Rotterdam untuk Desember 2025 turun US$ 1,3 menjadi US$ 97,2. Januari 2026 jeblok US$ 1,6 menjadi US$ 96,8 dan Februari 2026 turun US$ 1,8 menjadi US$ 96,8 per ton.

Baca Juga

Strategi Infrastruktur 2027 Kementerian PU: Target dan Investasi

Faktor Pasokan dan Permintaan

Pasar spot batu bara termal China memasuki Desember 2025 dengan fundamental yang berubah signifikan. Pasokan tetap tinggi sementara permintaan relatif lesu, menekan posisi harga.

Struktur pasokan-permintaan yang longgar ini diperkirakan membuat harga cenderung melemah hingga akhir bulan. Kecuali terjadi kondisi cuaca ekstrem yang bisa mendorong permintaan, sentimen bearish akan tetap dominan.

Di pelabuhan transfer wilayah utara, harga batu bara meneruskan tren penurunan sejak akhir November. Kenaikan stok, lemahnya penjualan, dan konsumsi listrik yang lebih rendah dari perkiraan memperlemah posisi penjual.

Tren Impor Batu Bara Asia

Meskipun pasokan global melimpah, impor batu bara oleh China dan India meningkat pada November 2025. Namun, kenaikan harga yang menyertai tren impor diperkirakan membatasi pertumbuhan volume lebih lanjut.

China mencatat kedatangan 30,96 juta metrik ton batu bara pada November 2025. Angka ini naik dari 29,18 juta ton pada Oktober, namun masih lebih rendah dibanding November 2024 yang mencapai 38,19 juta ton.

India, pembeli terbesar kedua, mencatat impor batu bara termal 13,01 juta ton pada November 2025. Volume ini naik dari 12,38 juta ton pada Oktober dan sedikit lebih tinggi dibanding November 2024 yang sebesar 12,24 juta ton.

Proyeksi dan Dampak Harga

Dengan pasokan yang tetap longgar dan permintaan yang lambat, harga batu bara global berpotensi tetap lemah hingga akhir Desember. Hanya faktor cuaca ekstrem yang dapat menahan tren penurunan.

Lemahnya harga dapat mempengaruhi para produsen dan pedagang batu bara di pasar global. Kinerja perusahaan batu bara dan pendapatan eksportir diperkirakan akan menyesuaikan dengan tren penurunan ini.

Peningkatan impor oleh China dan India tetap memberikan sedikit dorongan bagi pasar. Namun, volume impor yang masih di bawah tahun sebelumnya menunjukkan permintaan belum sepenuhnya pulih.

Pergerakan harga juga mencerminkan dinamika fundamental energi global yang masih rentan terhadap fluktuasi. Pasokan melimpah, meskipun terjadi kenaikan permintaan sesaat, tetap menekan tren harga jangka pendek.

Strategi dan Implikasi bagi Pemangku Kepentingan

Para pelaku industri dan pedagang batu bara perlu mengantisipasi tren penurunan harga hingga akhir bulan. Pengelolaan stok dan kontrak jangka pendek bisa menjadi strategi untuk menahan kerugian akibat pelemahan harga.

Negara pengimpor besar seperti China dan India tetap menjadi penggerak utama pasar global. Setiap perubahan dalam pola impor mereka bisa langsung berdampak pada harga dan stabilitas pasar regional.

Para analis memperkirakan, kondisi pasar yang longgar akan tetap berlangsung hingga awal 2026. Kecuali terjadi gangguan pasokan atau lonjakan permintaan mendadak, harga batu bara kemungkinan akan stabil di level yang lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya.

Fluktuasi ini juga memberikan sinyal bagi investor dan produsen untuk menilai kembali strategi ekspor dan investasi. Perlu kehati-hatian dalam mengantisipasi perubahan harga di pasar global, khususnya untuk kontrak jangka pendek.

Harga batu bara Desember 2025 menegaskan dinamika pasar yang sensitif terhadap pasokan dan permintaan. Tren ini menjadi perhatian penting bagi eksportir, importir, dan industri energi di Asia dan Eropa.

Dengan pemahaman fundamental pasar, pelaku industri dapat menyiapkan strategi mitigasi risiko yang tepat. Efisiensi operasional, perencanaan stok, dan pengelolaan kontrak menjadi kunci menghadapi volatilitas harga batu bara global.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global

Good Design Indonesia 2025 Dorong Produk Lokal Tembus Global

Penyederhanaan Aturan Impor Dorong Daya Saing Tekstil

Penyederhanaan Aturan Impor Dorong Daya Saing Tekstil

Indonesia Percepat IT-PTA untuk Tingkatkan Perdagangan dengan Turkiye

Indonesia Percepat IT-PTA untuk Tingkatkan Perdagangan dengan Turkiye

Harbolnas 2025 Jadi Momentum Utama Belanja Online di Tengah Gempuran Promo Tahunan

Harbolnas 2025 Jadi Momentum Utama Belanja Online di Tengah Gempuran Promo Tahunan

Penguatan Proteksi dan Branding Nasional Jadi Kunci Kebangkitan Industri Mebel Indonesia

Penguatan Proteksi dan Branding Nasional Jadi Kunci Kebangkitan Industri Mebel Indonesia