JAKARTA - Upaya mengusut penyebab banjir besar di sejumlah wilayah Sumatera memasuki babak baru.
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memastikan pihaknya telah mengambil sampel kayu gelondongan yang terseret arus banjir untuk menelusuri dugaan pembalakan liar. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari investigasi menyeluruh terhadap kemungkinan keterlibatan aktivitas ilegal yang memperparah bencana.
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat identifikasi kayu otomatis atau AIKO, teknologi yang dirancang untuk membaca karakteristik anatomi kayu secara cepat dan akurat. Raja Juli menegaskan, teknologi ini menjadi alat penting bagi pemerintah dalam mengurai jejak asal usul kayu yang ditemukan berserakan selepas banjir.
Baca Juga
Dalam penjelasannya, ia menyampaikan bahwa penggunaan AIKO telah lama menjadi metode standar untuk mengidentifikasi jenis dan kondisi kayu, termasuk mendeteksi dugaan aktivitas penebangan ilegal.
Melalui analisis ini, pemerintah berharap bisa menemukan pola yang mengarah pada sumber kayu dan cara kayu tersebut berada di lokasi banjir.
Pemeriksaan Anatomi Kayu dan Dugaan Penebangan Ilegal
Raja Juli menjelaskan bahwa hasil analisis AIKO dapat memberikan gambaran awal mengenai perlakuan terhadap kayu, termasuk apakah kayu ditebang rapi atau didorong menggunakan alat berat. Perbedaan tersebut akan menjadi petunjuk penting bagi tim penyelidik untuk mengidentifikasi kemungkinan modus pembalakan liar di kawasan hulu.
Jika ditemukan tanda-tanda kayu ditebang dengan rapi, dugaan mengarah kuat pada aktivitas penebangan dengan peralatan profesional. Sebaliknya, bekas dorongan buldoser bisa menunjukkan adanya penggerusan lahan atau pembersihan area yang tidak sesuai prosedur. Semua indikasi tersebut masih bersifat awal dan belum konklusif.
Menurut Menhut, informasi yang terkumpul akan dianalisis lebih lanjut sebelum disampaikan secara resmi. Ia menegaskan pentingnya kehati-hatian agar hasil investigasi benar-benar akurat, mengingat besarnya dampak banjir yang melanda sejumlah provinsi di Sumatera.
Temuan Awal: Bekas Chainsaw pada Kayu Gelondongan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut memberikan perkembangan terbaru terkait investigasi kayu gelondongan tersebut. Menurut laporan tim gabungan di lapangan, sejumlah kayu yang ditemukan memiliki bekas potongan chainsaw atau senso. Temuan ini memberi indikasi kuat bahwa sebagian kayu memang merupakan hasil penebangan.
Sigit menegaskan bahwa temuan tersebut akan didalami lebih lanjut oleh tim investigasi dari kepolisian dan kehutanan. Adanya potongan chainsaw membawa penyelidikan ke arah dugaan praktik pembalakan liar yang berlangsung sebelum banjir terjadi.
Sementara itu, jenis-jenis kayu lain yang ditemukan juga akan dianalisis untuk melihat kesesuaian dengan vegetasi alami di sekitar daerah aliran sungai.
Adanya potongan bekas alat berat maupun chainsaw membuka banyak kemungkinan mengenai aktivitas di hulu sungai. Oleh karena itu, penyisiran dilakukan dari hilir hingga hulu demi mendapatkan gambaran lengkap mengenai sumber kayu.
Satgas Gabungan Telusuri Hulu Sungai dan Dampak Bencana
Untuk mempercepat proses investigasi, Polri dan Kementerian Kehutanan telah membentuk Satuan Tugas Gabungan. Satgas ini memastikan proses penelusuran dilakukan menyeluruh di sepanjang daerah aliran sungai yang terdampak banjir.
Tim gabungan bekerja memetakan pergerakan kayu, aliran air, hingga kemungkinan lokasi aktivitas ilegal yang berkontribusi terhadap terjadinya bencana.
Penyelidikan ini menjadi semakin penting mengingat skala bencana yang terjadi. Per tanggal 4 Desember 2025, korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tercatat mencapai 863 orang. Di tiga provinsi tersebut, ratusan warga masih hilang dan dalam pencarian intensif oleh tim SAR.
Data korban hilang mencakup 170 jiwa di Aceh, 127 jiwa di Sumatera Utara, dan 221 jiwa di Sumatera Barat. Kondisi ini menambah urgensi bagi pemerintah untuk menangani penyebab bencana secara serius, termasuk menelusuri apakah kerusakan lingkungan turut memperburuk situasi.
Upaya gabungan antara pemerintah, kepolisian, dan otoritas kehutanan diharapkan mampu memberikan kepastian mengenai asal-muasal kayu gelondongan yang terbawa banjir.
Selain itu, pemeriksaan secara ilmiah melalui teknologi seperti AIKO membuka peluang untuk membongkar secara transparan jika ada unsur pelanggaran hukum yang terjadi di hulu sungai.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Membangun Ketahanan Nasional Lewat Infrastruktur Antifragile Modern
- Sabtu, 06 Desember 2025
Terpopuler
1.
Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025
- 06 Desember 2025
2.
KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap
- 06 Desember 2025
3.
Sugar Co Ambil Alih Tiga Pabrik Gula Milik ID FOOD
- 06 Desember 2025
4.
Jadwal DAMRI Jogja ke Bandara YIA, Tiket dan Rute Lengkap
- 06 Desember 2025
5.
Kasus Parasit Langka Serang Paru-Paru Wanita di China
- 06 Desember 2025












