Tol Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi Dibuka Fungsional untuk Percepat Arus Libur Nataru 2025-2026
- Jumat, 05 Desember 2025
JAKARTA - Kesiapan infrastruktur jelang masa libur panjang menjadi perhatian utama pemerintah setiap penghujung tahun. Untuk itu, pembukaan fungsional Tol Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi (Prosiwangi) Seksi 1–2 menjadi langkah penting dalam upaya memperlancar mobilitas masyarakat selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kebijakan ini dipilih agar perjalanan mudik, wisata, maupun distribusi logistik dapat berjalan lebih efisien. Dengan pemanfaatan sementara dua seksi tol tersebut, pemerintah berharap beban pada jalur pantai utara dan pantai selatan dapat berkurang signifikan.
Pembukaan Fungsional untuk Dukung Mobilitas Liburan dan Logistik
Baca Juga
Tol Prosiwangi dirancang memiliki panjang total hingga 175,44 kilometer dari kawasan Gending hingga Ketapang. Proyek ini terbagi ke dalam dua tahap pembangunan besar yang diarahkan untuk memperkuat jaringan Trans Jawa bagian timur.
Tahap pertama terdiri dari Seksi 1 hingga Seksi 3 yang membentang dari Gending sampai Besuki. Sementara itu tahap kedua mencakup Seksi 4 hingga Seksi 7 yang menghubungkan Besuki dengan Ketapang di ujung Banyuwangi.
Selama libur Nataru mendatang, dua seksi awal yaitu Seksi 1 dan Seksi 2 akan dibuka dalam status fungsional. Hal ini berarti jalan tol sudah dapat dilewati pengguna kendaraan meskipun pengoperasiannya belum sepenuhnya komersial.
Kementerian Pekerjaan Umum menjelaskan melalui unggahan pada 4 Desember 2025 bahwa jalur baru ini akan memperkuat konektivitas Jawa bagian barat menuju timur. Konektivitas tersebut dinilai akan mempercepat mobilitas masyarakat dan memperbesar potensi pertumbuhan ekonomi daerah.
Pembukaan ini diharapkan juga dapat mendukung kelancaran pengiriman logistik di sepanjang jalur pantai utara. Dengan demikian waktu tempuh distribusi dapat berkurang secara signifikan dan efisiensi transportasi meningkat.
Uji Laik dan Siap Dimanfaatkan Selama Libur Akhir Tahun
Sebelum dinyatakan layak dibuka secara fungsional, kedua seksi tersebut telah menjalani rangkaian uji laik fungsi dan uji laik operasi. Pengujian dilakukan pada tanggal 22 hingga 24 Oktober untuk memastikan seluruh aspek keamanan terpenuhi.
Seksi 1 yang menghubungkan Gending dan Kraksaan memiliki panjang 12,88 kilometer. Sedangkan Seksi 2 dari Kraksaan menuju Paiton membentang sepanjang 11,20 kilometer.
Pengujian dilakukan untuk mengecek kualitas konstruksi, marka jalan, fasilitas keselamatan, serta kesiapan jalur darurat. Selain itu kelengkapan sarana pendukung seperti rambu dan guardrail juga menjadi bagian dari penilaian.
Kementerian memastikan bahwa kedua seksi tersebut sudah memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat dibuka sementara. Meski fungsional, jalan tol tetap diawasi secara berkala untuk menjamin keamanan pengguna selama masa liburan.
Pengguna kendaraan nantinya tetap diimbau mematuhi aturan kecepatan dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan. Dengan demikian pemanfaatan sementara jalur dapat berlangsung aman selama volume kendaraan meningkat di masa liburan.
Makna Strategis Tol Prosiwangi bagi Perekonomian Jawa Timur
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan tol Trans Jawa memiliki peran strategis dalam penguatan ekonomi nasional. Ia menekankan bahwa tol bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan bagian dari transformasi besar dalam efisiensi mobilitas barang dan manusia.
Menurut Dody, hadirnya jaringan tol yang semakin panjang dapat menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Semakin lancar arus barang dan jasa, semakin efisien pula investasi yang ditanamkan dalam pembangunan infrastruktur.
Ia menyatakan bahwa manfaat jalan tol akan semakin terasa apabila konektivitas antarwilayah semakin halus. Bahkan peningkatan efisiensi tersebut mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang baru di berbagai sektor.
Tol Prosiwangi sendiri diharapkan memperkuat hubungan ekonomi wilayah Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Ketiga daerah ini memiliki potensi besar di bidang pariwisata, pertanian, dan perikanan yang membutuhkan akses cepat menuju pasar regional.
Dalam pernyataannya, Dody menyebut bahwa pembangunan jaringan ini selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Visi tersebut menekankan pemerataan pembangunan agar manfaat infrastruktur bisa dirasakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Ia juga menyampaikan bahwa proyek ini tidak hanya mempermudah perjalanan antar kota, tetapi juga membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang selama ini mengandalkan jalur padat di kawasan tapal kuda. Infrastruktur baru ini juga diarahkan untuk menciptakan ruang tumbuh bagi investasi baru yang masuk ke wilayah timur Jawa.
Dampak Konektivitas Tol Prosiwangi bagi Mobilitas Masyarakat
Pembukaan sebagian ruas tol ini diyakini mampu memberikan dampak langsung terhadap kelancaran arus kendaraan saat libur panjang. Selama ini jalur pantai utara Probolinggo–Situbondo dikenal sebagai salah satu lintasan yang sering mengalami kepadatan pada musim tertentu.
Dengan adanya alternatif berupa dua seksi tol tersebut, beban lalu lintas di jalur eksisting dapat berkurang. Pengendara juga memiliki pilihan rute yang lebih nyaman dan cenderung lebih cepat dari biasanya.
Masyarakat yang hendak berlibur ke kawasan wisata Banyuwangi dapat merasakan manfaat signifikan. Waktu tempuh menuju destinasi seperti Kawah Ijen, Taman Alas Purwo, maupun pantai di kawasan selatan dapat lebih singkat dan terkendali.
Selain itu kemudahan mobilitas juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Pelaku usaha seperti UMKM, pengolah hasil perikanan, maupun petani dapat mengirim produk mereka dengan waktu lebih efisien.
Tol Prosiwangi juga akan mendukung arus logistik menuju Pelabuhan Ketapang yang menjadi pintu gerbang menuju Pulau Bali. Kelancaran jalur darat akan mempercepat distribusi dan menurunkan biaya logistik yang selama ini menjadi tantangan di wilayah timur Jawa.
Harapan Jangka Panjang terhadap Pembangunan Tol Prosiwangi
Pemerintah pusat berharap bahwa kehadiran jalur ini dapat memberikan kontribusi besar bagi pemerataan pembangunan di Jawa Timur. Semakin luas jaringan tol yang tersedia, semakin besar pula peluang ekonomi yang dapat terbuka.
Tol Prosiwangi merupakan salah satu proyek yang didorong untuk memastikan wilayah timur Pulau Jawa tidak tertinggal dari daerah lain. Pembangunan ini juga menjadi bagian penting dalam menyiapkan infrastruktur pendukung terhadap perkembangan kawasan industri dan pariwisata.
Dengan pembukaan fungsional pada masa libur Nataru, masyarakat dapat merasakan manfaat awal dari proyek yang sedang berjalan. Pemanfaatan sementara tersebut sekaligus menjadi evaluasi untuk peningkatan kualitas pada tahap operasional penuh di masa depan.
Pemerintah menargetkan seluruh seksi dapat terselesaikan secara bertahap sehingga konektivitas Gending hingga Ketapang dapat terhubung sepenuhnya. Ketika semua ruas beroperasi, waktu tempuh antara Probolinggo hingga Banyuwangi akan jauh lebih efisien.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Membangun Ketahanan Nasional Lewat Infrastruktur Antifragile Modern
- Sabtu, 06 Desember 2025
Terpopuler
1.
Kolaborasi Properti Nasional Perkuat Program Tiga Juta Rumah
- 06 Desember 2025
2.
Membangun Ketahanan Nasional Lewat Infrastruktur Antifragile Modern
- 06 Desember 2025
3.
Pilihan Transportasi Palembang untuk Liburan Nyaman dan Efisien
- 06 Desember 2025
4.
Prabowo Siapkan Modernisasi Besar Armada Helikopter Nasional
- 06 Desember 2025
5.
Harga EV Bekas Kian Turun, Pasar Mobil Listrik Makin Ramai
- 06 Desember 2025












