JAKARTA - Ketertarikan masyarakat terhadap olahraga golf dan meningkatnya minat pada hunian bernuansa resort menjadi momentum yang ingin dimanfaatkan PT Intra Golf Link Tbk (GOLF).
Dengan kombinasi pengembangan fasilitas golf dan proyek properti premium, perusahaan menargetkan kinerja yang lebih agresif pada 2026. GOLF memproyeksikan pertumbuhan pendapatan 10% secara tahunan (yoy) dan kenaikan laba bersih 15% yoy, seiring fokus ekspansi di beberapa lokasi utama.
Hingga September 2025, New Kuta Golf Bali masih menjadi pilar utama pendapatan perusahaan. Total kontribusinya mencapai 75% dari keseluruhan pendapatan GOLF sebesar Rp 109,62 miliar. Basis kinerja yang solid ini menjadi fondasi bagi perseroan untuk melangkah ke fase ekspansi berikutnya.
Baca Juga
Penguatan Fasilitas Golf sebagai Sumber Pertumbuhan
Momentum pertumbuhan GOLF tahun depan tak lepas dari strategi perusahaan dalam memperluas fasilitas di kawasan New Kuta Golf. Investor Relations GOLF, Ravenal Arvense, mengatakan bahwa perusahaan menambah berbagai fitur baru untuk memperkuat pengalaman bermain sekaligus meningkatkan daya tarik kawasan tersebut.
Ravenal menjelaskan bahwa di New Kuta Golf, perseroan tengah membangun hole Dewas Landing, hybrid driving range, serta fasilitas clubhouse dan area komersial. Seluruh penambahan ini ditujukan untuk mendukung penjualan Link Golf Villa di Bali yang menjadi salah satu produk unggulan perusahaan.
“Di Kuta Golf kami juga terus meningkatkan fasilitas lainnya, termasuk pembangunan clubhouse dan fasilitas komersial baru untuk menunjang pengembangan properti Link Golf Villa,” ujar Ravenal dalam paparan publik di Sentul, Rabu.
Perluasan fasilitas di area golf ini diharapkan menjadi katalis utama peningkatan jumlah pemain, pengunjung, dan potensi monetisasi dari sisi properti maupun komersial.
Diversifikasi Bisnis Lewat Proyek Properti dan Hotel Premium
Selain memperkuat basis pendapatan dari bisnis golf, GOLF juga memperluas segmen usahanya melalui pengembangan hotel dan hunian premium di Bali. Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah hotel Banyan Tree Pecatu Bali.
Hotel yang berdiri di atas lahan 5,1 hektare ini ditargetkan beroperasi pada 2027. Dengan 70 unit villa dan tarif sekitar Rp 10 juta per malam, proyek ini diproyeksikan menjadi sumber pendapatan baru perseroan, terutama dari segmen wisatawan kelas atas yang mencari pengalaman penginapan eksklusif.
Tak hanya itu, proyek properti The Links Golf Villa Bali turut memperkuat portofolio pendapatan GOLF. Klaster pertama yang diluncurkan pada September 2024 berhasil mencatat penjualan 24 unit senilai Rp 178,2 miliar dalam waktu tiga minggu. Total pengembangan mencakup empat klaster dengan 131 unit villa di kawasan seluas 6,2 hektare.
“Proyek ini mulai handover di akhir tahun, sehingga akan turut meningkatkan pendapatan perseroan,” kata Ravenal.
Respon pasar yang kuat menjadi indikator bahwa konsep hunian terpadu dengan fasilitas golf masih memiliki permintaan yang tinggi.
Ekspansi ke Belitung dan Penyerapan Capex 2025
Strategi pertumbuhan GOLF tidak terbatas di Bali saja. Perseroan juga memperluas ekspansinya ke Belitung melalui proyek The Links Golf Villa Belitung yang terdiri dari 44 unit villa. Proyek ini dijadwalkan meluncur pada tahun depan, dan diharapkan membuka ceruk pasar baru bagi segmen hunian resort.
Untuk mempercepat seluruh agenda pengembangan tersebut, GOLF telah menyerap 70% dari total belanja modal (capex) sebesar Rp 220 miliar hingga November 2025. Sisa 30% dari anggaran capex direncanakan digunakan pada 2026, terutama untuk mempercepat penyelesaian berbagai proyek yang sudah masuk tahap konstruksi.
Dengan tingkat serapan belanja modal yang agresif, perusahaan menunjukkan komitmennya dalam menggenjot progres pembangunan agar dapat segera memberi kontribusi ke pendapatan.
Optimisme Manajemen Hadapi Target 2026
Rangkaian proyek baru dan penambahan fasilitas yang sedang dikerjakan menjadi dasar optimisme manajemen GOLF dalam mencapai target pertumbuhan pendapatan 10% dan laba bersih 15% pada 2026.
Bagi perseroan, kombinasi antara bisnis golf dan pengembangan properti premium merupakan strategi penting untuk memperluas sumber pendapatan dan memperkuat posisi di industri rekreasi dan hospitality.
Dengan ekspansi yang terus berjalan, baik di Bali maupun Belitung, perusahaan menilai bahwa prospek jangka panjang GOLF tetap solid. Dukungan pasar dan minat tinggi terhadap gaya hidup berbasis leisure menjadi dorongan tambahan yang diyakini dapat membantu perusahaan mencapai sasaran 2026.
Serangkaian rencana tersebut juga diharapkan menjadikan GOLF sebagai salah satu pemain utama di industri golf dan properti resort di Indonesia. Langkah-langkah strategis yang telah dirancang sejak 2024 hingga 2025 diproyeksikan memberi dampak positif terhadap kinerja 2026, sekaligus membuka peluang ekspansi lebih luas dalam beberapa tahun ke depan.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
SIG Dorong Inovasi Konstruksi Berkelanjutan Mendorong Mobilitas Batam
- Jumat, 05 Desember 2025
Terpopuler
1.
Harga EV Bekas Kian Turun, Pasar Mobil Listrik Makin Ramai
- 06 Desember 2025
2.
Deretan Mobil Listrik Terlaris yang Capai Satu Juta Unit
- 06 Desember 2025
3.
IKM Baru Perkuat Rantai Pasok Otomotif Nasional
- 06 Desember 2025
4.
BMKG : Cuaca Jakarta Didominasi Hujan Ringan Sepanjang Akhir Pekan
- 06 Desember 2025
5.
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga Empat Meter
- 06 Desember 2025










.jpg)


